Bulan Ramadhan di tahun 2021 hanya tinggal menghitung beberapa hari lagi. Menurut Muhammadiyah, bulan ramadhan 2021 akan jatuh pada tanggal 13 April 2021 mendatang. Informasi ini disampaikan oleh Ketua Umum Haedar Nashir melalui Maklumat PP Muhammadiyah. Hal tersebut ditetapkan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Sedangkan awal bulan puasa menurut Kementerian Agama baru akan ditentukan melalui sidang isbat yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Senin, 12 April 2021. Karena adanya pandemi covid-19, sidang isbat akan dilakukan secara online/melalui video konferensi dan hanya mengundang beberapa perwakilan untuk menghadiri sidang isbat secara langsung.
Thomas Djamaluddin selaku Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), memperkirakan awal bulan ramadhan 2021 akan jatuh pada hari Rabu, 13 April 2021. Pernyataan tersebut didasarkan pada posisi bulan pada saat maghrib. Kriteria tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan oleh Nahdiatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan ramadhan. Tetapi Nahdiatul Ulama (NU) belum memberikan kepastian apapun terkait hal tersebut.
Dalam menentukan awal bulan ramadhan terdapat 2 metode yang biasa digunakan yaitu, rukyatul hilal dan hisab. Rukyatul hilal adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam menjelang awal bulan pada kalender hijriah. Rukyatul hilal biasanya dilakukan untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah, Ramadhan, dan Syawal. Sedangkan hisab dapat diartikan dengan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah. Metode hisab ini adalah metode yang digunakan oleh Muhammadiyah.