Sistem Jalan Berbayar Elektronik di Jakarta 2023 ini?
By Dheanissa | Thursday, 12 January 2023 14:00 WIB | 645 Views
Lewat jalananan Jakarta akan berbayar? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berwacana menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) di sejumlah ruas jalan Ibukota. Tujuan ERP diharapkan bisa menekan angka kemacetan sekaligus mendorong masyarakat beralih menggunakan Angkutan Umum.
Tidak seperti kebijakan ganjil genap di Jakarta, menurut Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik, jalan berbayar elektronik ini akan berlaku setiap hari mulai dari pukul 05.00 sampai 22.00 WIB.
Adapun dijelaskan dalam pasal 10 ayat 2 draf tersebut, dalam keadaan tertentu, Gubernur dapat memberikan persetujuan untuk sementara waktu tidak memberlakukan Pengendalian Lalu Lintas secara elektronik pada hari tertentu dan/atau waktu tertentu setelah mendapatkan usulan dari Dinas.
Usut punya usut, setiap jenis moda transportasi mulai dari kendaraan motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat (truk dan bus) akan dipungut tarif yang berbeda. Zulkifli, selaku Kepala Unit Pengelola Sistem Jalan Berbayar Elektronik Dinas Perhubungan menyebutkan kisaran tarif yakni 5000-19.900 tergantung ruas jalan.
Menilik dari efektivitas pengendalian kemacetan lalu lintas, kinerja lalu lintas jalan, efektivitas perpindahan penggunaan kendaraan pribadi ke Angkutan Umum, keberlanjutan dan pengembangan dalam rangka pengendalian lalu lintas, serta kemampuan dan keinginan bayar pengguna jalan.
Kedepannya adapun beberapa kendaraan yang dikecualikan membayar seperti sepeda listrik maupun kendaraan yang menggunakan penggerak motor listrik, kendaraan umum plat kuning, kendaraan dinas operasional pemerintah dan TNI / Polri kecuali / selain berplat hitam, kendaraan korps diplomatik negara asing, ambulans, mobil jenazah, dan kendaraan pemadam kebakaran.
Pada pasal 9 Ayat 1 disebutkan rencananya akan ada 25 ruas jalan di Jakarta yang akan menerapkan sistem ERP, berikut daftarnya :
- Jalan Pintu Besar Selatan
- Jalan Gajah Mada
- Jalan Hayam Wuruk
- Jalan Majapahit
- Jalan Medan Merdeka Barat
- Jalan Moh. Husni Thamrin
- Jalan Jend. Sudirman
- Jalan Sisingamangaraja
- Jalan Panglima Polim
- Jalan Fatmawati (Simpang Jalan Ketimun 1 - Simpang Jalan TB Simatupang)
- Jalan Suryopranoto
- Jalan Balikpapan
- Jalan Kyai Caringin
- Jalan Tomang Raya
- Jalan Jenderal S. Parman (Simpang Jalan Tomang Raya - Simpang Jalan Gatot Subroto)
- Jalan Gatot Subroto
- Jalan M. T. Haryono
- Jalan D. I. Panjaitan
- Jalan Jenderal A. Yani (Simpang Jalan Bekasi Timur Raya - Simpang Jalan Perintis Kemerdekaan)
- alan Pramuka
- Jalan Salemba Raya
- Jalan Kramat Raya
- Jalan Pasar Senen
- Jalan Gunung Sahari
- Jalan H. R. Rasuna Said
Other Blog
Resep Basque Burnt Cheesecake yang lagi Viral
Thursday, 26 October 2023 11:08 WIB
Makanan pencuci mulut yang satu ini lagi Viral banget nih teman-teman, bagi kalian pecinta Cheesecake wajib banget coba resep yang satu ini. Apalagi kalau bukan Basque Burnt Cheesecake! Cocok buat sambil nemenin ngeteh atau ngopi nih
Hotel dengan Kolam renang di atas Rooftop
Friday, 07 July 2023 09:18 WIB
Azana Suites Hotel Antasari merupakan hotel bintang 4 yang menyoroti kolam renang di rooftop nya atau yang biasa dikenal dengan Infinity Pool, sebagai daya tarik bagi hotel ini. Anda dapat beristirahat sejenak sembari menikmati pemandangan indah gedung pencakar langit Ibukota dari rooftop yang dikelilingi tanaman hijau di dinding bangunan
Sejarah Insiden Hotel Yamato Surabaya
Thursday, 25 March 2021 09:27 WIB
Hotel Yamato yang sekarang dikenal dengan nama Hotel Majapahit terletak di Jalan Tunjungan No. 65, Surabaya. Hotel yang berdiri sejak tahun 1910 ini didirikan pada masa penjajahan Belanda dan dibangun oleh Sarkies Bersaudara yang terkenal sebagai perintis jaringan hotel di Asia Tenggara. Pada masa penjajahan Belanda hotel ini bernama Hotel Oranje karena bangunannya yang berwarna jingga. Tujuan didirikannya hotel ini adalah untuk memberikan penghormatan kepada Belanda, hingga pada Perang Dunia II, Hotel Oranje diambil oleh pasukan Jepang dan berubah nama menjadi Hotel Yamato. Pada tahun 1942 sampai 1945 yaitu pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, Hotel Yamato berfungsi sebagai markas utama militer Jepang.